Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Penyidikan Kasus Anak Dirantai di Tabanan Tunggu Rekomendasi Psikolog

Senin, 31 Oktober 2022 | 20.02 WIB Last Updated 2022-10-31T13:13:52Z
    Share

Terpeka.com - Penyidik Polres Tabanan hingga kini masih menunggu rekomendasi psikolog terkait penyidikan kasus anak dirantai ibu di Tabanan, Bali. Baik terhadap ibu kandung maupun kedua anaknya.


"Ibu dan anak-anak itu masih menjalani tahapan-tahapan tes psikologi. Ada beberapa jenis tes diawali dengan wawancara. Jadi tes psikologi tidak langsung jadi. Satu hari selesai," jelas Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Senin (31/10/2022).

Sejauh ini, sambungnya, proses penyidikan masih mengacu pada hasil pemeriksaan terhadap para tersangka, yakni ibu kandung kedua anak tersebut, Dita Widyastuti (40), dan pacarnya, I Made Sulendra Suryaadmaja (34), serta alat bukti yang disita.

"Kalau rekonstruksi, kemungkinan tidak akan sampai sana. Karena (perkara) sudah tergambar dari keterangan saksi dan alat bukti. Kalau ada yang diragukan baru kemungkinan akan melaksanakan rekonstruksi," imbuhnya.

Soal pengakuan tersangka Dita Widyastuti yang tidak berniat melakukan kekerasan terhadap kedua anaknya serta sikapnya yang terkesan melindungi pacarnya, ia menyebutkan itu sah-sah saja.

"Semua keterangan tetap kami terima. Kalau ada kesesuaian antara keterangan satu (tersangka) lainnya dan alat bukti, kami tetap terima. Soal pembuktian, itu nanti di pengadilan, bukan di polisi," tegasnya.

Sejauh ini, tersangka yang juga ibu kandung dan kedua anak dalam kasus ini masih dititipkan di rumah singgah. Menurutnya, kasus ini merupakan pelajaran telak bagi ibu kandung kedua korban.

Dalam kasus ini, lanjut Ranefli, pihaknya tidak hanya melihat sisi pidana. Namun ada kewajiban untuk memenuhi hak anak (kedua korban).

"Bagaimana pengasuhannya ke depan. Ini sudah kami koordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Termasuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Meski secara kasat mata, anak itu mungkin ada masalah dan perlu rekomendasi psikolog untuk soal pengasuhannya. Begitu juga pendidikannya, karena yang (anak) besar mestinya sudah masuk sekolah," pungkasnya.

Sumber : Detik.com
Ikuti kami di Google News