Terpeka.com - Diduga motif pelaku melakukan aksinya karena menganggap Kitab Hukum Pidana (KUHP) merupakan syirik.
"Motif pelaku terlihat dari motornya tertulis KUHP dan hukum syirik atau kafir perangi penegak hukum QS 9: 29,"Identitas pelaku bom Astana Anyar Bandung sudah diketahui. Pelaku adalah seorang laki-laki yang dilaporkan tewas usai ledakan bom di Polsek Astana Anyar, Rabu (7/12/2022).
Diduga, pelaku juga terhubung dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Berikut informasi selengkapnya.
Ini Identitas Pelaku Bom Astana Anyar Bandung
Pelaku bom Astana Anyar bernama Agus Sujatno (34). Ia berasal dari Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat
Identitas Agus dibenarkan oleh kakek tirinya, Supono (84). Supono memastikan wajah pada mayat yang tubuhnya terpotong usai ledakan bom bunuh diri itu adalah cucunya.
"Iya betul, itu Agus. Dia cucu tiri saya," kata Supono, Rabu (7/12/2022).
Tempat tinggal pelaku
Pelaku bom bunuh di Astana Anyar Bandung menyewa kamar kos di Dukuh Blotana RT 07 RW 02, Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. AS disebut tinggal bersama istrinya.
Pekerjaan Pelaku Bom Bunuh Diri
Endang selaku tetangga di rumah kos tersebut mengatakan jika Agus bekerja sebagai tukang parkir. Lalu, dia ingin berjualan kue pukis, tetapi modalnya tidak cukup.
Endang menambahkan bahwa AS dan istrinya sudah tinggal di kos itu sekitar 1,5 tahun.
"Kalau pas di sini, kenalannya sebagai pasutri baru. Duda dapat janda katanya. Sama-sama punya anak 1, jadi anaknya 2. Tapi anaknya yang 1 katanya di pondokan, tapi saya tidak tau mondok di mana," kata Endang, Rabu (7/12/2022).
Pelaku Pernah Ditangkap karena Kasus Bom Cicendo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Agus Sujatno selaku pelaku bom bunuh di Polsek Astana Anyar pernah ditangkap di kasus bom Cicendo. Agus adalah salah satu pelaku bom Cicendo, Bandung tahun 2017.
Agus Sujatno juga berperan dalam pendanaan kepada tersangka Yayat, yang melakukan aksi teror di Lapangan Pendawa, Cicendo, Bandung. Selain pendanaan, Agus juga memiliki laboratorium di rumahnya yang digunakan sebagai tempat merakit bom.
Agus bebas setelah menjalani hukuman selama empat tahun.
"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum 4 tahun. September atau Oktober 2021 yang lalu yang bersangkutan bebas," kata Kapolri, dikutip dari detikJabar, Rabu (7/12/2022).
Agus Bebas dari Lapas Nusakambangan Tahun 2021
Agus Sujatno atau AS adalah mantan napi teroris. AS sudah bebas murni pada tahun 2021 dari LP Pasir Putih, Nusakambangan."Yang bersangkutan bebas dari Lapas Pasir Putih, bebas murni pada 14 Maret 2021 setelah menjalani 4 tahun penuh masa pidananya," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjenpas Rika Aprianti saat dihubungi, Rabu (7/12/2022).
Diduga Tergabung dengan JAD
"Pelaku terafiliasi dengan JAD Bandung atau JAD Jawa Barat," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.Motor yang Dipakai Pelaku Bom saat pengeboman
Polisi mengkonfirmasi bahwa sepeda motor bebek biru dengan tulisan kertas 'KUHP adalah hukum syirik/kafir. Perangi para penegak hukum setan' disertai logo ISIS adalah milik pelaku bom Astana Anyar Bandung. Pelat nomor polisi sepeda motor itu berasal dari daerah Solo, Jawa Tengah.
"Sedang kami dalami nanti kita identikkan dengan hasil dan sidik jari pelakunya ini sedang kita identifikasi untuk daerah dari mana, tapi pelat nomornya ini AD itu wilayah Surakarta," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).
Kronogi Kejadian
Aksi bom bunuh diri terjadi di kantor Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022) pada pukul 08.20 WIB.
Saat itu, anggota Polsek Astana Anyar sedang melakukan apel pagi.
Tiba-tiba, pelaku yang merupakan seorang pria datang ke kantor Polsek Astana Anyar mencoba menerobos apel pagi dan mengacungkan senjata.
Seketika bom meledak dan pelaku tewas seketika.
Jaringan teroris yang terlibat dalam bom bunuh diri ini adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung Jawa Barat.
Jamaah Ansharut Daulah (JAD) merupakan kelompok teroris yang berafiliasi dengan Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).
JAD didirikan pada November 2015 dalam sebuah pertemuan di Batu, Malang, Jawa Timur.
Salah satu pencetus JAD adalah Aman Abdurrahman yang saat itu berada di LP Nusakambangan.
Keterangan Kapolri
"Ya pelaku adalah mantan napi teroris, Agus Sujatno," kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers di depan Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).Jenderal Listyo mengatakan, Agus Sujatno termasuk mantan napi yang sulit dilakukan deradikalisasi sehingga statusnya masih 'merah.'
"Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Artinya dalam tanda kutip masuk kelompok masih merah
"Maka proses deradikalisasi perlu teknik dan taktik berbeda karena yang bersangkutan masih susah diajak bicara, cenderung menghindar, walaupun sudah melaksanakan aktivitas," ujar Listyo
"Maka proses deradikalisasi perlu teknik dan taktik berbeda karena yang bersangkutan masih susah diajak bicara, cenderung menghindar, walaupun sudah melaksanakan aktivitas," ujar Listyo.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar bergerak sendiri alias lone wolf.
Meski begitu, Boy menyebut pihaknya masih mendalami terkait masuk jaringan terorisme apa pelaku yang menyerang Polsek Astana Anyar tersebut.
"Tapi penyelidikannya adalah siapa yang membantu dia, gitu," katanya.
Diketahui, Agus Sujatno memiliki nama alias Abu Muslim bin Wahid.
Agus Sujatno mendekam di Lapas Kelas II A Pasir Putih, Nusakambangan selama 4 tahun, karena terlibat dalam kasus bom panci Cicendo, Bandung.
Pada 14 Maret 2021, Agus dinyatakan bebas.
Agus Sujatno dikenal memiliki kemampuan merakit bom.
Saat membuat bom panci, ia merakit bom bersama Yayat Cahdiat atau Abu Salam.
Bahan material bom dibeli melalui situs online. Ia mempelajari tutorial pembuatan bom dari internet.
Diketahui, bom Cicendo terjadi di Cicendo, Bandung pada 27 Februari 2017 sekitar jam 10.00 WIB.
Jenis Bom yang Dipakai
Pengamat terorisme sekaligus mantan narapidana teroris, Sofyan Tsauri, angkat bicara terkait peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).Sofyan menduga motif pelaku melakukan aksinya karena menganggap Kitab Hukum Pidana (KUHP) merupakan syirik.
"Motif pelaku terlihat dari motornya tertulis KUHP dan hukum syirik atau kafir perangi penegak hukum QS 9: 29," kata Sofyan, saat dihubungi, Rabu ini.
Sofyan juga mengatakan pelaku diduga merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Sofyan juga mengatakan pelaku diduga merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Lalu di atas lampu (motor pelaku) ada bendera 1515. Artinya itu dari kelompok 1515 artinya kelompok JAD," jelasnya.
Kemudian, ia mengungkapkan pelaku merupakan eks narapidana terorisme
Pelakunya adalah eks narapidana terorisme, keluar dari penjara 2021 dari lapas Pasir Putih Nusakambangan. Hasil profilling masih keras," ujar Sofyan.
Sofyan mengatakan pelaku tewas mengalami luka berupa lubang besar di belakang punggung.
"Artinya dia bawa bom ransel di belakang. Entah pakai panci atau Tupperware, masih diteliti. Yang jelas ketika blarrr efeknya ke depan," tutur Sofyan Tsauri.
Berdasarkan lukanya, Sofyan menduga pelaku menggunakan bahan peledak TATP atau Triaceton Triperoxide.
Menurutnya, bahan tersebut memiliki daya ledak yang luar biasa.
"Dugaan kuat memakai TATP, biasa disebut mother of satan. Sejenis bahan high explosiv, punya daya ledak tinggi dan punya daya hancur luar biasa," jelasnya.
Sementara itu, ia menjelaskan target teror pelaku masih kepada simbol-simbol Pemerintah.
"Yaitu polisi dan lain-lain," ujar Sofyan.
Jumlah Korban
Irjen Suntana mengatakan, ada 11 orang yang menjadi korban dalam bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
Dari 11 korban, 10 di antaranya anggota polisi dan satu orang lainnya adalah warga sipil.
Sementara itu, ada satu anggota polisi yang gugur yaitu Aiptu Sofyan.
"Sebelas orang jadi korban, terdiri dari 10 anggota polisi dan satu orang anggota meninggal dunia atas nama Aiptu Sopyan."
"Sembilan masih dalam luka-luka, akibat serpihan dari ledakan tersebut," ujar Suntana.
Sementara korban dari warga sipil diketahui bernama Nurhasanah yang mengalami luka ringan.
Korban diketahui sedang berjalan di depan Polsek Astana Anyar saat bom bunuh diri itu meledak.